Diam ku
sunyimu
Sapa ku
sampah bagimu
Kemarin sekarang
nanti
Sudah tak
berarti
Mamang butuh
berlian
Untuk memotong
kerasnya baja
Besi usang
berkarat
Harus segera
diganti
Lembar demi
lembar terbuka
Sayatan hati
terus terjadi
Adilkah untuk
yang menjerit senyap
Untuk yang
menitih ini
Ini memang
selalu tak adil
Mulut yang
terkatup terasa
Untuk membeli
waktu yang terbunuh
Dan membunuh
yang terbuang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar